Lokasi
: SD N Mentel I
Tanjungsari
Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar
Tujuan
: Meningkatkan Keaktifan dan Semangat Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran
Menggunakan Model Project Based
Learning (Pjbl)
Penulis : Arifiani Kurniasih
Tanggal : 24 November 2022
Pembelajaran yang
menyenangkan terlihat ketika semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Namun pada kenyataannya di kelas IV SD N Mentel I masih banyak siswa yang belum
aktif ketika mengikuti pembelajaran di kelas. Masalah tersebut dilatar
belakangi oleh:
1. Pembelajaran masih berpusat pada guru
2. Model pembelajaran yang digunakan guru belum inovatif
sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
3. Siswa jarang bertanya
4. Hanya beberapa siswa yang menjawab pertanyaan dari
guru
5. Apabila tidak ditunjuk, banyak siswa yang tidak mau
maju
6. Kurangnya penggunaan media berbasis TPACK
Masalah keaktifan siswa kelas
IV SD N Mentel I Tanjungsari dalam mengikuti pembelajaran dapat diperbaiki dengan
cara:
1. Memperbaiki dan menggunakan model pembelajaran yang
inovatif sehingga pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Membuat dan mengembangkan media pembelajaran yang
dapat membuat siswa lebih antusis mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Membuat LKPD dan bahan ajar yang lebih menarik
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
1. Memahami setiap karakteristik peserta didik
2. Kemampuan siswa dalam menerima materi sangat heterogen
3. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah
4. Siswa belum terbiasa untuk belajar mandiri
5. Siswa belum terbiasa mengungkapkan pendapatnya dengan
percaya diri
Yang terlibat dalam pencapaian tujuan pembelajaran ini adalah:
1. Peserta didik sebagai sentral dalam proses
pembelajaran.
2. Guru sebagai fasilitator dan katalisator.
3. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses
melaksanakan pembelajaran PPL.
4. Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan
ini.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:
1.
Pemilihan model pembelajaran
Strategi
yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami
karakteristik siswa dan karakteristik materi. Selain
itu, model pembelajaran yang inovatif juga dibutuhkan seorang guru untuk
membuat siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dalam hal ini, guru
menerapkan model pembelajaran PjBL.
Model pembelajaran ini menjadikan siswa sebagai subjek
atau pusat pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya akan menghasilkan
sebuah produk. Model PjBL memberikan kebebasan pada siswa untuk merancang dan
mengerjakan proyek secara kolaboratif. Model ini dapat terlaksana dengan baik
apabila semua siswa aktif mengikuti seluruh proses pembelajaran.
Menurut Anggraini dan Siti (2021:294-295) sintak PjBL
adalah:
a.
Menentukan
pertanyaan mendasar
b.
Menyusun
desain perencanaan proyek
c.
Membuat
jadwal
d.
Melakukan
monitor pada perkembangan kinerja siswa
e.
Menguji
hasil kinerja siswa
f.
Mengevaluasi
pengalaman
2.
Pemilihan
metode pembelajaran.
Metode pembelajaran yang digunakan harus bervariatif. Selain
bervariatif, guru juga harus mampu menggunakan metode yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran. Dalam
pembelajaran ini, guru menggunakan beberapa metode diantaranya penugasan,
tanya jawab, dan diskusi.
3.
Pemilihan media pembelajaran
Penggunaan
media ajar berbasis Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) untuk memudahkan guru mentransformasi
ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan
semangat dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
Guru menggunakan video pembelajaran yang menarik dan disajikan melalui proyektor.
4.
Melengkapi instrumen penilaian
Seorang
guru dituntut untuk menilai secara keseluruhan baik
dari
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap
mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah, dan rubrik penilaian
untuk melengkapi penilaian akhir pembelajaran.
5. Berkaitan dengan kondisi ruangan
Guru
mendesain ruangan dengan baik mulai dari kebersihan, kerapihan, dan keindahan. Apabila hal tersebut dapat dilaksanakan, maka
siswa akan memiliki motivasi belajar yang
baik serta dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman.
Dampak dari penerapan model pembelajaran Project Based Learning dipadukan dengan media visual, LKPD dan bahan ajar yang menarik membuat siswa lebih bersemangat, tidak bosan, serta aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat ketika siswa diajak untuk mendesain dan membuat produk dalam kelompok sangat antusias dalam mengerjakannya. Berikut foto ketika siswa saat membuat proyek dengan sangat antusias.
Selain itu seluruh siswa juga
sangat aktif dalam memberikan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan dari guru. Berikut
data lembar observasi keaktifan siswa mengikuti pembelajaran.
Diagram batang tersebut menunjukkan penilaian keaktifan siswa Kelas IV SDN Mentel I pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi upaya menjaga keseimbangan alam. Penilaian dilakukan melalui wawancara dan pengamatan oleh observer. Nilai tersebut artinya semua siswa yang berjumlah 22 orang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Secara
berkesinambungan, keaktifan siswa meningkat maka hasil
belajar siswa turut meningkat. Hal ini
dibuktikan seluruh siswa nilainya di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Berikut
bukti hasil belajar setelah menggunakan model PjBL dalam pembelajaran.
Faktor
keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap
media pemebelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana
pembelajaran yang sudah dibuat. Selain
itu, guru juga harus mampu memanajemen waktu supaya pembuatan produk tidak
terlalu lama dan menghasilkan proyek yang baik pula. Berikut hasil proyek siswa dari stik es krim.
Pembelajaran
yang bisa diambil dari proses kegiatan ini adalah guru harus lebih kreatif dan
inovatif. Selain itu, guru harus mampu memilih model, strategi, metode, dan
media pembelajaran untuk membuat pembelajaran
sesuai dengan yang diharapkan. Adanya
perangkat pembelajaran yang inovatif menjadikan peningkatan semangat dan
keaktifan siswa di kelas.