Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN


PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
A.    Sel Hewan
1.      Tidak memiliki dinding sel namun memiliki membran sel
2.      Tidak memiliki plastisida/ kloroplas
3.      Tidak memiliki vakuola,  namun pada protista mirip hewan mempunyai vakuola tapi tidak bersifat lama (sementara)
4.      Memiliki sentrosom/ sentriol
5.      Memiliki lisosom
6.      Cadangan makanan: lemak dan glikogen
B.     Sel Tumbuhan
1.      Memiliki dinding sel
2.      Memiliki plastisida/ kloroplas
3.      Memiliki vakuola
4.      Tidak memiliki sentrosom namun vakuola dapat mengganti sebagai sentriol
5.      Tidak memiliki lisosom
6.      Cadangan makanan: amilum

Daftar Pustaka
Suwarno. 2009. BSE. Jakarta: PT Sunda kelapa pustaka.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

artikel kanker serviks


KANKER SERVIKS
A.    DEVINISI
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina). Kanker serviks terbentuk sangat perlahan. Pertama, beberapa sel berubah dari normal menjadi sel-sel pra-kanker dan kemudian menjadi sel kanker. Ini dapat terjadi bertahun-tahun, tapi kadang-kadang terjadi lebih cepat. Perubahan ini sering disebut displasia.
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. HPV adalah virus penyebab kutil genetalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini terdiri dari berbagai macam tipe. Namun terdapat dua tipe yang paling membahayakan, yaitu HPV tipe 16 dan HPV tipe 18.

B.     PENYEBAB
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab penyakit kanker serviks dapat terjadi, yaitu:
ü  Hubungan seks usia muda
ü  Hubungan seks multi-patner
ü  Hamil/ melahirkan di usia muda
ü  Suami tidak disunat
ü  Penyakit kelamin (h. Simplex, vi. Papiloma)
ü  Kurangnya kebersihan alat kelamin (baik pria/wanita)
ü  Sosek rendah (makanan kurang gizi, pengetahuan & perilaku)
ü  Mempunyai banyak anak

C.     ORANG YANG DAPAT TERKENA
Banyak orang yang dapat terjangkit penyakit ini, namun penyakit ini akan lebih cepat menyerang pada:
Ø  Seorang perokok. Joakam Dillner, M.D melakukan  penelitian di Karolinska Institute (Swedia) yaitu,  zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim.
Ø  Perempuan usia 35-50 tahun, terutama yang telah aktif seksual sejak usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia dini dapat meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar dua kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Ø  Orang yang memiliki banyak lawan seksual, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim.
Ø  Jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Ø  Orang yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV.
Ø  Orang yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga mudah terinfeksi.

D.    GEJALA DAN TANDA TERJANGKIT KANKER SERVIKS
Tanda dan Gejala kanker serviks pada kondisi pra-kanker ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal di bagian bawah serviks yang dapat dideteksi melalui tes Pap Smear, atau yang baru-baru ini disosialisasikan yaitu dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Pada akhirnya gejala yang ditimbulkan adalah keputihan, perdarahan paska sanggama, dan pengeluaran cairan encer dari vagina. Lalu jika sudah menjadi invasif akan ditemukan gejala seperti perdarahan spontan, perdarahan paska sanggama, keluarnya cairan (keputihan) dan rasa tak nyaman saat melakukan hubungan seksual.

E.     CARA MENDETEKSI TERKENA KANKER SERVIKS
Cara mendeteksi apabila seseorang terkena kanker serviks dapat di lakukan dengan cara:
a.       Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
b.      Menggunakan asam asetat (cuka) adalah cara mendeteksi yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).

F.      PENULARAN KANKER SERVIKS
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.

G.    PENGOBATAN DAN PENCEGAHANNYA
Pengobatan kanker mulut rahim ditentukan oleh berat ringan penyakit atau stadium. Umumnya pada stadium awal tindakan operasi menjadi pilihan pertama. Pilihan modalitas pengobatan lain seperti penyinaran dan pemberian sitostatika (kemoterapi) dilakukan pada kasus yang lanjut atau khusus. Ada juga tindakan pengobatan berupa gabungan yang terdiri dari operasi dan radiasi; operasi dan kemoterapi; radiasi dan kemoterapi; atau operasi, radiasi dan kemoterapi.
Upaya pencegahan kanker serviks merupakan langkah yang mesti dilakukan. Cara yang bisa dilakukan dalam rangka menurunkan faktor resiko seperti mencegah hubungan seksual pada usia dini, faktor pada pria, jumlah pasangan seks, dan kebiasaan merokok. Pencegahan ini bertujuan menghilangkan resiko perilaku seksual yang meningkatkan paparan terhadap virus papiloma manusia.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak mengkonsumsi sayuran berwarna hijau tua dan kuning yaitu yang banyak mengandung beta karoten, vitamin C dan vitamin E. Serta vaksinasi terhadap virus papiloma yang bertujuan mencegah dan pengobatan terhadap infeksi virus. Vaksin ini terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang telah menyebabkan 70% seluruh kanker serviks. Selain itu, yang penting juga untuk dilakukan adalah segera lakukan Pap Smear atau hindari menjadi perokok pasif.

DAFTAR PUSTAKA


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENYAKIT, TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

PENYAKIT, TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

A.  Penyakit Atau Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah
Penyakit pada sistem peredaran darah dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan non keturunan. Berikut gangguan-gangguan pada alat peredaran darah manusia:

a.       Faktor keturunan
Penyakit keturunan disebabkan oleh genetik yaitu:
1)      Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku bila terjadi luka. Kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan ( genetik). Kelainan tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Penderita harus menghindari terjadinya pendarahan agar darah tidak mengalir terus.
2)      Sick Cell Anemia (SCA) yaitu penyakit yang berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang.
3)      Talasemia merupakan penyakit yang diturunkan. Talasemia sering terdapat pada bayi dan anak-anak. Pada penderita talasemia, daya ikat sel darah merahnya terhadap oksigen rendah karena kegagalan pembentukan hemoglobin. Penderita talasemia berat, membutuhkan transfusi darah setiap bulan.

b.      Faktor Non Keturunan
Kelainan darah ini disebabkan oleh faktor fisiologis, yaitu:
1)      Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Kurang darah terjadi karena kandungan hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah rendah atau berkurangnya sel darah merah. Berkurangnya kandungan Hb dapat disebabkan makanan yang kurang mengandung zat besi. Berkurangnya sel darah merah sering terjadi pada penderita penyakit malaria. Hal ini karena plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria memakan sel darah merah. Demikian pula penderita penyakit cacing tambang sering mengalami anemia.
2)      Anemia pernisiosa merupakan penyakit yang di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B – 12.
3)      Hipertensi disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi di dalam arteri. Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi bila nilai ambang tekanan sistolik antara 140 – 200 mmHg atau lebih dan nilai ambang tekanan ambang diastolik antara 90 – 110 mmHg atau lebih. Beberapa penderita tidak menunjukkan gejala-gejala akibat tekanan darah tinggi. Namun, beberapa orang ada yang mengalami gejala-gejala, yaitu sakit kepala, napas pendek, dan penglihatan kabur. Penyebab hipertensi berkaitan dengan umur, kegemukan, dan keturunan.
4)      Eritroblastosis fetalis merupakan penyakit dimana rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
5)      Hipotensi merupakan kondisi tekanan darah yang terlalu rendah, yaitu apabila tekanan darah sistolik < 90 mmHg dan tekanan darah diastolik < 60 mmHg. Tekanan diastolic adalah tekanan saat pengisian darah di jantung sebelum dipompakan ke seluruh tubuh. Jika pengisian kurang, aliran darah di pembuluh koroner jantung akan berkurang dan dapat menyebabkan serangan jantung.
6)      Sklerosis merupakan penyakit pengerasan pembuluh nadi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu karena endapan lemak, disebut aterosklerosis dan disebabkan oleh endapan kapur atau arteriosklerosis. Sklerosis dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah,sehingga menaikkan tekanan darah. Jika sklerosis ini terjadi pada arteriole maka dapat menyebabkan pecahnya arteriole tersebut. Jika ini terjadi di otak dapat menyebabkan kematian (stroke).
7)      Elefantiasis merupakan penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing Filaria.
8)      Aneurisma yaitu penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
9)      Trombus dan embolus merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner.
10)   Varises merupakan pelebaran pembuluh balik (vena). Varises biasanya terjadi di kaki terutama di bagian betis. Varises yang terdapat di bagian anus disebut ambeien. Varises merupakan hal yang biasa terjadi dan tidak berbahaya. Penyebab varises tidak diketahui secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, varises dapat disebabkan oleh pembengkakan pada vena. Varises tidak perlu diobati. Namun jika terjadi varises atau ambeien yang parah, dapat dilakukan operasi.
11)   Leukemia atau kanker darah adalah penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali. Beberapa gejala leukemia yaitu: Demam, badan lemah dan sakit kepala, sering mengalami infeksi, kehilangan berat badan, berkeringat, terutama malam hari. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab leukemia. Namun, para peneliti menduga penyebab leukemia antara lain radiasi energi tinggi, misalnya bom nuklir, bahan kimia benzena yang mengenai seseorang dalam jangka waktu lama, dan keadaan genetik seseorang, misalnya penderita sindrom Down lebih banyak menderita leukemia dibanding orang normal.
12)   Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk (arteri koronari) pada jantung. Melalui nadi tajuk tersebut, jantung mendapat makan dan oksigen. Nadi tajuk berukuran kecil sehingga bila tersumbat, denyut jantung dapat terganggu atau terhenti. Penderita yang terkena koronariasis akan merasakan sakit di bagian dada (jantung). Koronariasis disebabkan oleh terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri koronaria. Gumpalan ini disebabkan oleh menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri.

B.  Teknologi Yang Berhubungan Dengan Sistem Peredaran Darah
Terkadang peredaran darah sering terganggu, maka dari itulah diciptakan beberapa teknologi yang dikembangkan untuk endiagnosis gangguan pada sistem peredaran darah dan mengupayakan pengobatannya antara lain sebagai berikut:

a.       Angioplasti
Dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh plak (timbunan lemak). Caranya, balon yang masih kempis diletakkan pada tabung kecil panjang (kleter), kemudian dimasukkan kedalam bagian arteri yang tersumbat. Setelah letaknya tepat, balon digelembungkan. Saat balon membesar, plak akan terdorong keluar, arteri melebar dan aliran darah kembali lancar.

b.      Ekokardiograf (Echocardiografi, ECG)
Suatu teknik untuk mengetahui struktur internal dan gerakan jantung dan pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat ke dalam tubuh pasien. Caranya, gelombang ultrasonik diarahkan ke dada pasien menggunakan transduser. Kemudian transduser bertindak sebagai penerima pantulan balik gelombang ultrasonik (echo) untuk membentuk bayangan.
Gambaran vang dibentuk oleh echo dipindahkan ke layar, yang dapat menampilkan gambaran bagian dalam jantung, ukuran dan gerakan dinding ventrikel, anatomi dan gerakan katup, arah aliran darah, adanya gumpalan darah, dan        tumor di jantung. Ekokardiografi berguna untuk mendiagnosa penvakit dan gangguan pada katup jantung, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi ventrikel kiri.

c.       Pemindaan dengan bahan radioaktif
      Merupakan cara yang aman untuk mengenali penyakit jantung. Pada dasarnya metode ini dilakukan untuk mengetahui aliran darah di arteri jantung dan untuk mengetahui fungsi ventrikel. Pasien disuntik dengan bahan radioaktif vang tidak berbahaya. Kemudian pasien berbaring dan di bagian jantung di periksa dengan detektor sinar gamma. Detektor akan merekam gambar jantung dan dari rekaman tersebut dapat dibuat          foto     polaroidnya. Metode ini hampir tidak menimbulkan komplikasi. Metode ini digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau memastikan hasil uji menggunakan metode lain, memeriksa hasil terapi jantung atau operasi by pass.

d.      Operasi by pass jantung
Seringkali dilakukan terhadap pasien yang menderita penyumbatan pembuluh darah arteri jantung. Dalam metode ini diperlukan vena dari bagian tubuh yang lain untuk menggantikan jalur arteri jantung yang tersumbat.

C.  Gaya Hidup Sehat Untuk Menghindari Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah
a.         Pola makan sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang. Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat. Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit jantung.

b.         Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.

c.         Obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.
d.        Olahraga secara teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.

e.      Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.

f.        Menghindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah.

DAFTAR PUSTAKA

Suwarno. 2009. BSE. Jakarta: PT Sunda kelapa pustaka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS