Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

KELAINAN, TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM REGULASI

KELAINAN, TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP SEHAT
PADA SISTEM REGULASI

A.      KELAINAN PADA SISTEM REGULASI MANUSIA
1.    Kelainan Pada Sistem Saraf
a)    Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit sistem saraf yang berupa kehilangan kemampuan untuk peduli kepada diri sendiri. Penderita penyakit sistem saraf ini kehilangan kemampuan dalam hal mengingat peristiwa yang baru terjadi. Penderita penyakit sistem saraf ini kemudian menjadi bingung, menjadi pelupa, sering mengulang-ulang pertanyaan yang sama, bahkan tersesat saat berada di tempat yang tak asing baginya atau sering dikunjungi.

b)   Amnesia
Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak.

c)    Epilepsi
Epilepsi merupakan penyakit pada sistem saraf yang disebabkan karena adanya gangguan penghantar impuls listrik pada sel-sel saraf, penderita tumor otak, trauma pada kepala, pengguna obat-obat bius dan penderita cacat otak bawaan. Penderita epilepsi sering mengalami kejang-kejang sampai dari mulutnya mengeluarkan cairan seperti busa. Epilepsi dapat disembuhkan dengan berobat teratur.

d)   Meningitis
Penyakit sistem saraf ini disebabkan karena terjadinya peradangan pada meninges. Penyakit sistem saraf ini dapat menular, dan ditularkan melalui virus. Virus tersebut yang kemudian menginfeksi selaput saraf pada manusia.

e)    Migrain
Penyakit sistem saraf ini mengakibatkan penderitanya merasakan sakit di sebagian kepalanya. Bagian sebelah kiri maupun kanan. Penyakit sistem saraf ini cenderung dianggap sepele. Namun bila dibiarkan, penyakit sistem saraf ini dapat merusak sel-sel saraf pada otak menjadi rusak.

f)    Polio
Polio merupakan penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh infeksi virus pada sel-sel saraf motorik otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini menular dan jika sudah menyerang tidak dapat diobati. Penularannya dapat melalui makanan. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan vaksin antipolio yang diberikan pada bayi melalui imunisasi oral (diminumkan).

g)   Parkinson
Parkinson merupakan penyakit akibat berkurangnya neurotransmiter dopamin pada basal ganglia (nukleus otak besar). gejala penyakit parkinson adalah tangan gemetar, sulit bergerak, dan kekakuan otot. Parkinson biasanya diderita pada orang yang berusia 40 tahun keatas.

h)   Rabies
Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Rabies ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, dan kera. Setelah memperbanyak diri dalam neuron-neuron sentral, virus bergerak ke arah perifer dalam serabut saraf eferen, saraf volunter, maupun saraf otonom. Dengan demikian, virus tersebut menyerang hampir setiap organ dan jaringan di dalam tubuh, dan berkembang biak dalam jaringan-jaringan seperti kelenjar ludah dan ginjal.

i)     Sakit Kepala
Penyakit sistem saraf ini sepertinya merupakan penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh manusia. Penyebabnya, sebagian besar berasal dari tingkat ketegangan pada sistem saraf manusia. Jika sudah begini, kepala akan terasa sangat berat dan biasanya sering diikuti oleh hilangnya keseimbangan tubuh.

j)     Stroke
Stroke merupakan kematian sel-sel otak disertai gangguan fungsinya yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah otak. Penyebab stroke yang paling umum adalah tekanan darah tinggi atau arterosklerosis atau kedua-duanya.

k)   Transeksi
Transeksi adalah kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari sumsum tulang belakang. Kerusakan tersebut dapat diakibatkan, misalnya terjatuh atau benturan keras. Apabila sumsum tulang belakang mengalami transeksi pada bagian di dekat kepala, dapat menimbulkan kematian. gangguan pada sumsum tulang belakang dibagian dekat kepala dapat mengganggu saraf-saraf pernapasan. Adapun transeksi pada sumsum tulang belakang bagian bawah, dapat menimbulkan kelumpuhan.

l)     Tremor
Tremor adalah kondisi tubuh dan alat gerak yang tidak dapat menahan goncangan tubuh. Penderita lanjutannya adalah penyakit Parkinson, yaitu kelainan otak yang ditandai dengan gemetar dan kesulitan berjalan, bergerak, dan regulasi.

m) Vertigo
Vertigo mengakibatkan penderitanya menjadi pusing kepala, kehilangan keseimbangan, tetapi justru kepala terasa sangat ringan, melayang dan sering mengalami gangguan jika berada di ruangan.

2.    Kelainan Pada Sistem Endokrin
a)      Hipertiroidea
Hipertiroidea disebabkan oleh terjadinya kelebihan sekresi hormon tiroid dari kadar normal. Gejala-gejalanya adalah berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan meningkat, jantung berdebar, dan BMR meningkat melebihi 20 sampai 100.

b)      Hipotiroidea
Hipotiroidea disebabkan oleh terjadinya kekurangan hormon tiroid. Penyebabnya adalah kekurangan yodium pada makanan. Oleh karena itu, penyakit ini dapat dicegah dengan mengonsumsi garam beryodium.

c)      Sindrom Cushing
Sindrom Cushing merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh terjadinya sekresi yang berlebihan dari glukokortikoid dan pemberian obat-obatan kortikosteroid secara berlebihan.

d)     Sindrom Adrenogenital
Sindrom Adrenogenital merupakan kelainan pada sistem endokrin karena terjadinya kekurangan produksi glukokortikoid yang umumnya disebabkan oleh terjadinya kekurangan enzim pembentuk glukokortikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya hormon adrenotropin meningkat dan merangsang zona retikularis untuk menskresikan androgen sehingga mengakibatkan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pria pada seorang wanita, yang disebut virilisme.

e)      Struma
Struma merupakan pembengkakan kelenjar tiroid sehingga menimbulkan benjolan pada leher bagian depan. Penyebabnya antara lain karena adanya peradangan tumor atau kekurangan yodium.

3.    Kelainan Pada Alat Indra
a)    Indera Pengelihatan
1)      Astigmatis
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mata yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris.

2)      Hipermetropi
Hipermetropi (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat benda dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positif).

3)      Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).

4)      Presbiopi
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi karena daya akomodasi mata mulai berkurang. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap.

5)      Rabun Senja
Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja dan malam hari ketika cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A.

b)   Indera Pendengaran
1)      Radang Telinga
Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri, jamur, atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya masuk bersama air ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena bakteri atau virus, misalnya virus influenza.

2)      Tuli Mendadak
Tuli mendadak merupakan keadaan emergensi di telinga, dimana telinga mengalami ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai keluhan, umumnya mengenai satu telinga.

c)    Indera Peraba
1)      Kusta
Kusta adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas.

2)      Kutu air
Kutu air adalah sebuah infeksi jamur pada kulit, biasanya di antara jari kaki yang disebabkan oleh jamur parasit, penyakit ini menular.

3)      Panu
Panu merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Jamur yang menyebabkan panau adalah Malassezia furfur.

d)   Indera Pembau
1)      Anosmia
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan.

2)      Rhinitis Alergika
Rhinitis Alergika terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap partikel-partikel yang ada di udara yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuh kita menyerang partikel-partikel itu, menyebabkan gejala-gejala seperti bersin-bersin dan hidung meler. Partikel-partikel itu disebut alergen yang artinya partikel-partikel itu dapat menyebabkan suatu reaksi alergi.

e)    Indera Pengecap
1)      Mati Rasa
Mati rasa dibedakan menjadi dua yaitu bersifat sementara dan bersifat permanen. Mati rasa sementara terjadi ketika kita memakan atau meminum sesuatu yang suhunya terlalu panas atau terlalu dingin. Sedangkan mati rasa permanen terjadi karena rusaknya jaringan saraf yang berhubungan dengan indra pengecap di otak karena si penderita mengalami trauma pada bagian tertentu di otak.

2)      Kanker Lidah
Penyebab kanker lidah salah satunya rokok. Asap yang lama mengepul di rongga mulut dan terkena lidah bisa memicu kanker lidah. penyebab terbesar terjadinya kanker lidah karena merokok, terutama yang lebih dari 2 pak per hari. Risiko tersebut akan meningkat jika mengonsumsi alkohol. Pengobatan dapat dilakukan dengan operasi, radiasi, sinar-X dan kemoterapi.

B.       TEKNOLOGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM REGULSI
Teknologi yang berhubungan dengan sistem regulasi antara lain:
1.    Anestesi
Anestesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846. Beberapa tipe anestesi adalah :
ü Pembiusan total yaitu hilangnya kesadaran total
ü Pembiusan lokal yaitu hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada                                                                                            sebagian kecil daerah tubuh).
ü Pembiusan regional yaitu hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya.

2.    Elektroenchelpalograph/Elektro Enselo Grafi (EEG)
Elektroenchelpalograph/Elektro Enselo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman aktifitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah elektroenselogram yang ukurannya cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfa, beta, theta dan sebagainya. Tujuan : Kalangan kedokteran menggunakan sinyal EEG untuk diagnosa penyakit yang berhubungan dengan kelainan otak dan kejiwaan.

3.    Personal Digital Assistant (PDA)
Banyak orang yang menderita amnesia merasa terbantu dengan penggunaan personal digital assistant (PDA), seperti Palm Treo, BlackBerry atau iPhone. Dengan latihan dan praktek, orang dengan amnesia parah sekali pun bisa menggunakan organizer elektronik ini untuk membantu tugas-tugas mereka dari hari ke hari. Sebagai contoh, pasien bisa memprogram PDA untuk mengingatkan peristiwa atau acara-acara penting atau untuk minum obat.

4.    Somatosensory Evoked Potential (SSEP)
Adalah pemeriksaan yang dipergunakan untuk melihat atau mempelajari lesi-lesi yang letaknya lebih proksimal, sepanjang jaras somato-sensorik (dengan kata lain yang tidak terjangkau dengan EMG – jadi dapat yang bersifat Upper Neuron/UMN).

C.       GAYA HIDUP SEHAT UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT PADA SISTEM REGULASI
Gaya hidup sehat untuk menghindari penyakit pada sistem regulasi dapat dengan:
1.      Pola Makan Sehat
Dengan pola makan yang benar, yakni mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tubuh akan mendapatkan nutrisi yang cukup. Itu artinya setiap kali makan kita harus menyantap makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (karbohidrat yang mengandung serat dan zat gizi lainnya), vitamin serta mineral, protein, juga lemak. Tentu saja semua dalam jumlah yang cukup, sesuai kebutuhan tubuh. Dengan pola makan sehat seperti ini maka sistem regulasi dapat berfungsi dengan baik.

2.      Istirahat yang Cukup
Salah satu cara menjaga sistem regulasi adalah dengan tidur yang cukup. Setelah melakukan aktifitas fisik dan otak seharian, manusia membutuhkan istirahat yang optimum yang juga menjadi alternatif untuk menciptakan pola hidup sehat karena pada saat manusia melakukan ini, otot dan otak yang selama ini bekerja dapat relaksasi dan beristirahat.

3.      Olahraga
Olahraga setiap hari dapat membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan meningkatkan kemampuan otak. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak.

4.      Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah.  Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.



REFERENSI

Suwarno. 2009. BSE. Jakarta: PT Sunda kelapa pustaka.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KELAINAN, TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM PENCERNAAN

KELAINAN, TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM PENCERNAAN

A.      KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Banyak faktor yang dapat mengganggu sistem pencernaan pada manusia. Selain dapat mengganggu sistem pencernaan ada juga kelainan pada sistem pencernaan. Kelainan tersebut antara lain:
1.         Flatulens
Flatulens adalah kondisi saluran pencernaan penuh dengan gas. Flatulens disebabkan karena pemecahan makanan yang belum tercerna di kolon oleh bakteri dan juga karena udara yang terbawa masuk. Gas dapat menyebabkan kembung, nyeri, dan sendawa.

2.         Sariawan
Sariawan dapat terjadi dengan diawalinya dengan timbulnya luka kecil dalam rongga mulut. Bila tidak segera disembuhkan, sariawan dapat mengganggu pencernaan makanan di dalam mulut. Pencegahannya dilakukan dengan mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup.

3.         Tukak Lambung (Ulkus)
Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa mulkus dapat disebabkan oleh bakteri.

4.         Gastroparesis
Gastroparesis adalah ketidak mampuan lambung untuk mengosongkan ruangan. Hal ini terjadi dimana makanan yang berbentuk benda padat tetap tertahan di perut/ lambung. Banyak yang dapat menyebabkan gastroparesis, termasuk diantaranya penyakit yang tidak diketahui sebabnya, tapi penyebab yang paling umum adalah diabetes mellitus. Pada beberapa pasien dengan gastropareis, hanya cairan dan partikel berukuran lebih kecil dari 2 mm yang dapat disalurkan atau dikeluarkan dari lambung, hal ini merupakan salah satu perkembangan penting untuk pengembangan obat bagi penyakit ini.

5.         Gondongan
Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.

6.         Gastritis
Gastritis adalah radang pada lambung. Gastritis disebabkan karena kecanduan alkohol, penggunaan obat-obatan seperti aspirin dan ibuprofen yang berkepanjangan atau infeksi bakteri. Gejala gastritis adalah nyeri dan kembung.

7.         Akalasia
Merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan peristaltik yang lemah dan tidak teratur, atau aperistaltis korpus esofagus. Kegagalan sfingter esofagus bawah untuk berelaksi secara sempurna sewaktu menelan. Akibatnya, makanan dan cairan tertimbun dalam esofagus bagian bawah dan kemudian dikosongkan dengan lambat bila tekanan hidrostatik meningkat. Korpus esofagus kehilangan tonusnya dan dapat sangat melebar.

8.      Karies
Karies dapat terjadi dalam rongga mulut pada gigi yang tidak terawat. Karies terjadi karena adanya penumpukan sisa makanan pada gigi yang difermentasikan oleh bakteri menyebabkan lubang pada gigi.

9.         Kolik
Kolik adalah timbulnya rasa nyeri pada lambung akibat salah cerna makan makanan yang merangsang lambung, seperti terlalu banyak makan atau pengaruh alkohol dan cabai.

10.     Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), mengonsumsi makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.

11.     Pirosis (Nyeri Ulu Hati)
Pirosis dalah gejala penyakit esofagus yang sering terjadi. Pirosis ditandai oleh sensasi panas, terbakar yang biasanya terasa di epigastrium atas atau di belakang prosesus xipoideus dan menyebar ke atas. Nyeri ulu hati dapat disebabkan oleh refluks asam lambung atau sekret empedu ke dalam esofagus bagian bawah, keduanya sangat mengiritasi mukosa. Refluks yang menetap disebabkan oleh inkompetensi sfingter esofagus bagian bawah dan dapat terjadi dengan atau tanpa hernia hiatus atau esofogitis.

12.     Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan. Mengkonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.

13.     Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zat-zat asing lainnya misalnya biji-bijian. Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.

14.     Dispepsia
Dispepsia disebut juga dengan salah cerna. Dispepsia disebabkan oleh banyak faktor seperti fungsi pankreas atau empedu yang tidak maksimal. Gejalanya berupa rasa penuh pada lambung baik sebelum dan sesudah makan.

15.     Gastroenteritis (Flu Perut)
Gastroenteritis yaitu peradangan dari lambung, usus kecil, dan usus besar. Viral gastroenteritis adalah infeksi yang disebabkan oleh keragaman dari virus-virus yang berakibat pada muntah atau diare atau kedua-duanya. Gastroenteritis seringkali disebut flu perut.

B.       TEKNOLOGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM PENCERNAAN
Ada beberapa kelainan atau gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat diperiksa atau diatasi dengan alat yang disebut dengan Endoskop. Endoskop merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa bagian atau organ dalam tubuh melalui celah atau bagian tubuh yang diiris. Berikut ini beberapa nama atau macam-macam endoskop khusus yang digunakan untuk memeriksa organ-organ tertentu. Endoskop dan kegunaannya:
1.         Feeding tube, adalah alat berupa selang untuk memberi makan pasien / penderita melalui hidung, jika tidak memungkinkan karena suatu hal.
2.         Gastroscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian organ yang ada dalam perut.
3.         Sigmoidoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa rongga belokan berbentuk S antara rektum dengan colon yang menurun.
4.         Stomach tube, adalah alat berbentuk selang yang digunakan untuk mencuci perut, memberi obat-obatan atau untuk mengambil getah lambung.
5.         Duodenoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian duodenum ( usus duabelas jari, bagian sari usus halus ).
6.         Colonoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian colon ( usus besar ).
7.         Rectal tube, adalah alat untuk membersihkan rectum atau mengeluarkan gas-gas dari usus.
8.         Anoscope, adalah endoscop khusus untuk memeriksa rongga saluran antara anus dan rektum ( anorektal ).
9.         Protoscope, adalah endoskop khusus untuk memeriksa bagian anus / dubur.


C.       GAYA HIDUP SEHAT UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN
1.         Olahraga Secara Teratur
Olahraga, sebagai bagian dari gaya hidup sehat, karena dapat membantu mencegah masalah pencernaan. Sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology, seperti yang dikutip situs askmen menemukan, aktivitas fisik bisa mengurangi banyak gangguan pencernaan. Dalam studi ini, para peneliti menemukan hubungan antara obesitas, kurang olahraga, rasa sakit di perut, diare, dan gejala-gejala gangguan usus.

2.         Memperbanyak Minum Air
Air berfungsi sebagai pelarut senyawa-senyawa liannya, membasahi makanan dalam saluran pencernaan, membantu memecah mineral, vitamin dan nutrisi sehingga mempermudah proses penyerapan, dan menjaga kecukupan air agar terhindar dari masalah konstipasi.

3.         Mengonsumsi Serat Setiap Hari
Serat tidak hanya berfungsi mencegah gangguan pencernaan tetapi juga penting bagi kesehatan tubuh secara umum. Kita dianjurkan untuk mengonsumsi serat sebanyak 10-15 gram sehari. Kita dapat menambah asupan serat dengan menambah konsumsi sayur, buah, sereal whole grain, serta kacang-kacangan yang kaya akan serat.

4.         Jangan Lupa Mengunyah
Mengunyah merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan, tapi seringkali dilupakan. Mengunyah tidak hanya membantu memecah makanan, tetapi juga memberi sinyal pada kelenjar saliva, lambung, dan usus halus untuk mulai melepaskan enzim-enzim pencernaan.

5.         Makan Secukupnya
Tubuh hanya mempunyai sejumlah enzim pencernaan yang mungkin saja tidak cukup untuk mencerna tambahan makanan. Selain itu, porsi makan besar berarti lambung harus memproduksi lebih banyak asam untuk membantu mencerna makanan. Hal ini akan meningkatkan kemungkinan mengalami gangguan pencernaan. Oleh karena, itu sebaiknya kita makan dengan secukupnya saja.

6.         Menghindari Stres
Stres juga dapat berpengaruh buruk terhadap sistem pencernaan. Tubuh akan merespon stres dengan cara mengurangi aliran darah ke perut dan menurunkan produksi enzim-enzim pencernaan, serta memperlambat proses pencernaan. Akibatnya, anda akan merasa perut kembung dan juga memicu konstipasi.



Referensi

Suwarno. 2009. BSE. Jakarta: PT Sunda kelapa pustaka.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS