KELAINAN,
TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP SEHAT
PADA
SISTEM REGULASI
A. KELAINAN
PADA SISTEM REGULASI MANUSIA
1. Kelainan
Pada Sistem Saraf
a) Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit sistem
saraf yang berupa kehilangan kemampuan untuk peduli kepada diri sendiri.
Penderita penyakit sistem saraf ini kehilangan kemampuan dalam hal mengingat
peristiwa yang baru terjadi. Penderita penyakit sistem saraf ini kemudian
menjadi bingung, menjadi pelupa, sering mengulang-ulang pertanyaan yang sama,
bahkan tersesat saat berada di tempat yang tak asing baginya atau sering
dikunjungi.
b) Amnesia
Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk
mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa
lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak.
c) Epilepsi
Epilepsi merupakan penyakit pada
sistem saraf yang disebabkan karena adanya gangguan penghantar impuls listrik
pada sel-sel saraf, penderita tumor otak, trauma pada kepala, pengguna
obat-obat bius dan penderita cacat otak bawaan. Penderita epilepsi sering
mengalami kejang-kejang sampai dari mulutnya mengeluarkan cairan seperti busa.
Epilepsi dapat disembuhkan dengan berobat teratur.
d) Meningitis
Penyakit sistem saraf ini disebabkan
karena terjadinya peradangan pada meninges. Penyakit sistem saraf ini dapat
menular, dan ditularkan melalui virus. Virus tersebut yang kemudian menginfeksi
selaput saraf pada manusia.
e) Migrain
Penyakit sistem saraf ini
mengakibatkan penderitanya merasakan sakit di sebagian kepalanya. Bagian
sebelah kiri maupun kanan. Penyakit sistem saraf ini cenderung dianggap sepele.
Namun bila dibiarkan, penyakit sistem saraf ini dapat merusak sel-sel saraf
pada otak menjadi rusak.
f) Polio
Polio merupakan penyakit pada sistem
saraf yang disebabkan oleh infeksi virus pada sel-sel saraf motorik otak dan
sumsum tulang belakang. Penyakit ini menular dan jika sudah menyerang tidak
dapat diobati. Penularannya dapat melalui makanan. Pencegahan penyakit ini
dilakukan dengan vaksin antipolio yang diberikan pada bayi melalui imunisasi
oral (diminumkan).
g) Parkinson
Parkinson
merupakan penyakit akibat berkurangnya neurotransmiter dopamin pada basal
ganglia (nukleus otak besar). gejala penyakit parkinson adalah tangan gemetar,
sulit bergerak, dan kekakuan otot. Parkinson biasanya diderita pada orang yang berusia
40 tahun keatas.
h)
Rabies
Rabies
adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus
rabies. Rabies ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, seperti anjing,
kucing, dan kera. Setelah memperbanyak diri dalam neuron-neuron
sentral, virus bergerak ke arah perifer dalam serabut saraf eferen, saraf
volunter, maupun saraf otonom. Dengan demikian, virus tersebut menyerang hampir
setiap organ dan jaringan di dalam tubuh, dan berkembang biak dalam
jaringan-jaringan seperti kelenjar ludah dan ginjal.
i) Sakit Kepala
Penyakit sistem saraf ini sepertinya
merupakan penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh manusia. Penyebabnya,
sebagian besar berasal dari tingkat ketegangan pada sistem saraf manusia. Jika
sudah begini, kepala akan terasa sangat berat dan biasanya sering diikuti oleh
hilangnya keseimbangan tubuh.
j) Stroke
Stroke merupakan kematian sel-sel
otak disertai gangguan fungsinya yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah
otak. Penyebab stroke yang paling umum adalah tekanan darah tinggi atau
arterosklerosis atau kedua-duanya.
k)
Transeksi
Transeksi adalah kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari
sumsum tulang belakang. Kerusakan tersebut dapat diakibatkan, misalnya terjatuh
atau benturan keras. Apabila sumsum tulang belakang mengalami transeksi pada
bagian di dekat kepala, dapat menimbulkan kematian. gangguan pada sumsum tulang
belakang dibagian dekat kepala dapat mengganggu saraf-saraf pernapasan. Adapun
transeksi pada sumsum tulang belakang bagian bawah, dapat menimbulkan
kelumpuhan.
l) Tremor
Tremor
adalah kondisi tubuh dan alat gerak yang tidak dapat menahan goncangan tubuh.
Penderita lanjutannya adalah penyakit Parkinson, yaitu kelainan otak yang
ditandai dengan gemetar dan kesulitan berjalan, bergerak, dan regulasi.
m) Vertigo
Vertigo mengakibatkan penderitanya
menjadi pusing kepala, kehilangan keseimbangan, tetapi justru kepala terasa
sangat ringan, melayang dan sering mengalami gangguan jika berada di ruangan.
2. Kelainan
Pada Sistem Endokrin
a) Hipertiroidea
Hipertiroidea disebabkan oleh
terjadinya kelebihan sekresi hormon tiroid dari kadar normal. Gejala-gejalanya
adalah berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan meningkat,
jantung berdebar, dan BMR meningkat melebihi 20 sampai 100.
b) Hipotiroidea
Hipotiroidea disebabkan oleh
terjadinya kekurangan hormon tiroid. Penyebabnya adalah kekurangan yodium pada
makanan. Oleh karena itu, penyakit ini dapat dicegah dengan mengonsumsi garam
beryodium.
c) Sindrom Cushing
Sindrom Cushing merupakan kumpulan
gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh terjadinya sekresi yang berlebihan
dari glukokortikoid dan pemberian obat-obatan kortikosteroid secara berlebihan.
d) Sindrom Adrenogenital
Sindrom Adrenogenital merupakan
kelainan pada sistem endokrin karena terjadinya kekurangan produksi
glukokortikoid yang umumnya disebabkan oleh terjadinya kekurangan enzim
pembentuk glukokortikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya hormon adrenotropin
meningkat dan merangsang zona retikularis untuk menskresikan androgen sehingga
mengakibatkan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pria pada seorang wanita,
yang disebut virilisme.
e) Struma
Struma merupakan pembengkakan
kelenjar tiroid sehingga menimbulkan benjolan pada leher bagian depan.
Penyebabnya antara lain karena adanya peradangan tumor atau kekurangan yodium.
3. Kelainan
Pada Alat Indra
a) Indera
Pengelihatan
1) Astigmatis
Astigmatis (mata
silindris) adalah kelainan pada mata yang menyebabkan penglihatan menjadi
kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis
horizontal dan vertikal secara bersama-sama. Kelainan ini dapat diatasi dengan
memakai kacamata silindris.
2)
Hipermetropi
Hipermetropi (rabun
dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat
benda dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh
di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata
berlensa cembung (positif).
3)
Miopi
Miopi (rabun jauh)
adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh.
Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di
depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata
berlensa cekung (negatif).
4) Presbiopi
Presbiopia (rabun dekat
danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat
dan jauh. Hal itu terjadi karena daya akomodasi mata mulai berkurang. Kelainan
ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap.
5) Rabun Senja
Penderita rabun senja
(rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja dan malam hari ketika
cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh
kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan
mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A.
b) Indera
Pendengaran
1) Radang Telinga
Radang telinga dapat
terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena
bakteri, jamur, atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya masuk
bersama air ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi
karena bakteri atau virus, misalnya virus influenza.
2) Tuli Mendadak
Tuli mendadak merupakan
keadaan emergensi di telinga, dimana telinga mengalami ketulian secara
mendadak, kadang tanpa disertai keluhan, umumnya mengenai satu telinga.
c) Indera
Peraba
1) Kusta
Kusta adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas.
2) Kutu air
Kutu air adalah sebuah
infeksi jamur pada
kulit, biasanya di antara jari kaki yang
disebabkan oleh jamur parasit, penyakit ini
menular.
3) Panu
Panu merupakan salah satu penyakit kulit
yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu ditandai oleh bercak yang terdapat
pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Jamur yang menyebabkan
panau adalah Malassezia
furfur.
d) Indera
Pembau
1) Anosmia
Anosmia adalah gangguan
pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat
terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala,
keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan.
2) Rhinitis Alergika
Rhinitis Alergika
terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap
partikel-partikel yang ada di udara yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuh
kita menyerang partikel-partikel itu, menyebabkan gejala-gejala seperti
bersin-bersin dan hidung meler. Partikel-partikel itu disebut alergen yang
artinya partikel-partikel itu dapat menyebabkan suatu reaksi alergi.
e) Indera
Pengecap
1) Mati Rasa
Mati rasa dibedakan
menjadi dua yaitu bersifat sementara dan bersifat permanen. Mati rasa sementara
terjadi ketika kita memakan atau meminum sesuatu yang suhunya terlalu panas
atau terlalu dingin. Sedangkan mati rasa permanen terjadi karena rusaknya
jaringan saraf yang berhubungan dengan indra pengecap di otak karena si
penderita mengalami trauma pada bagian tertentu di otak.
2) Kanker Lidah
Penyebab kanker lidah
salah satunya rokok. Asap yang lama mengepul di rongga mulut dan terkena lidah
bisa memicu kanker lidah. penyebab terbesar terjadinya kanker lidah karena
merokok, terutama yang lebih dari 2 pak per hari. Risiko tersebut akan meningkat
jika mengonsumsi alkohol. Pengobatan
dapat dilakukan dengan operasi, radiasi, sinar-X dan kemoterapi.
B. TEKNOLOGI
YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM REGULSI
Teknologi
yang berhubungan dengan sistem regulasi antara lain:
1.
Anestesi
Anestesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa
sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel
Holmes Sr pada tahun 1846. Beberapa tipe
anestesi adalah :
ü Pembiusan lokal
yaitu hilangnya rasa pada daerah tertentu yang
diinginkan (pada
sebagian kecil daerah tubuh).
ü Pembiusan regional yaitu hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari
tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya.
2.
Elektroenchelpalograph/Elektro Enselo Grafi
(EEG)
Elektroenchelpalograph/Elektro
Enselo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman
aktifitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya.
Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan
voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk
diamplifikasi sehingga terekamlah elektroenselogram yang ukurannya cukup untuk
dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfa, beta, theta dan
sebagainya. Tujuan : Kalangan
kedokteran menggunakan sinyal EEG untuk diagnosa penyakit yang berhubungan
dengan kelainan otak dan kejiwaan.
3.
Personal Digital Assistant (PDA)
Banyak
orang yang menderita amnesia merasa terbantu dengan penggunaan personal digital
assistant (PDA), seperti Palm Treo, BlackBerry atau iPhone. Dengan latihan dan
praktek, orang dengan amnesia parah sekali pun bisa menggunakan organizer
elektronik ini untuk membantu tugas-tugas mereka dari hari ke hari. Sebagai
contoh, pasien bisa memprogram PDA untuk mengingatkan peristiwa atau
acara-acara penting atau untuk minum obat.
4.
Somatosensory Evoked Potential (SSEP)
Adalah pemeriksaan yang dipergunakan untuk melihat
atau mempelajari lesi-lesi yang letaknya lebih proksimal, sepanjang jaras
somato-sensorik (dengan kata lain yang tidak terjangkau dengan EMG – jadi dapat
yang bersifat Upper Neuron/UMN).
C. GAYA HIDUP
SEHAT UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT PADA SISTEM REGULASI
Gaya
hidup sehat untuk menghindari penyakit pada sistem regulasi dapat dengan:
1. Pola Makan Sehat
Dengan pola makan yang benar, yakni mengonsumsi
makanan bergizi seimbang, tubuh akan mendapatkan nutrisi yang cukup. Itu
artinya setiap kali makan kita harus menyantap makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks (karbohidrat yang mengandung serat dan zat gizi lainnya),
vitamin serta mineral, protein, juga lemak. Tentu saja semua dalam jumlah yang
cukup, sesuai kebutuhan tubuh. Dengan pola makan sehat seperti ini maka sistem
regulasi dapat berfungsi dengan baik.
2. Istirahat yang Cukup
Salah satu cara menjaga sistem regulasi adalah dengan
tidur yang cukup. Setelah melakukan aktifitas fisik dan otak seharian, manusia
membutuhkan istirahat yang optimum yang juga menjadi alternatif untuk
menciptakan pola hidup sehat karena pada saat manusia melakukan ini, otot dan
otak yang selama ini bekerja dapat relaksasi dan beristirahat.
3. Olahraga
Olahraga setiap hari dapat membuat mental menjadi
lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan meningkatkan kemampuan otak.
Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat
aliran darah menuju otak.
4. Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota
besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat
seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang
menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi
tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres
baik di kantor atau di rumah.
REFERENSI
Suwarno. 2009. BSE. Jakarta: PT Sunda kelapa pustaka.